Standar Nut Bolt yang Digunakan dalam Proyek Migas
Dalam dunia proyek migas (minyak dan gas), setiap komponen struktural dan sambungan harus memenuhi standar yang ketat demi menjamin keamanan, kekuatan, dan ketahanan terhadap tekanan tinggi serta kondisi lingkungan ekstrem. Salah satu komponen penting dalam sistem sambungan adalah nut bolt, yang secara teknis disebut juga stud bolt dengan pasangannya berupa nut. Namun, tidak semua nut bolt cocok digunakan untuk proyek migas. Industri ini memiliki standar internasional khusus dan pada artikel ini akan membahas secara lengkap standar nut bolt yang digunakan.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Nut Baut, Si Kecil yang Berperan Penting

Pentingnya Standar Nut Bolt dalam Proyek Migas
Di lingkungan migas, sambungan pipa, flange, dan struktur baja harus dapat menahan tekanan tinggi, suhu ekstrem (baik panas maupun dingin), korosi dari gas atau cairan kimia, serta getaran dan beban yang dinamis. Kesalahan dalam memilih nut bolt bisa menyebabkan kebocoran, kegagalan struktural, bahkan kecelakaan kerja serius. Karena itulah digunakan material yang sudah terstandarisasi dan terbukti andal.
Standar Nut Bolt yang berlaku dalam Proyek Migas
Nut bolt untuk industri migas umumnya menggunakan standar ASTM. ASTM International (American Society for Testing and Materials) menetapkan standar teknis untuk berbagai material dan produk. Dalam konteks nut bolt untuk industri migas, standar ASTM memastikan bahwa material yang digunakan memiliki komposisi kimia, sifat mekanik (seperti kekuatan tarik dan kekerasan), serta dimensi yang sesuai dengan persyaratan aplikasi yang berat dan kritis. Penggunaan nut dan bolt yang tidak memenuhi standar dapat berakibat fatal, menyebabkan kegagalan struktur, kebocoran, hingga insiden keselamatan yang serius.
Standar Nut
ASTM A194 adalah standar untuk mur baja karbon dan stainless steel yang digunakan bersama dengan baut atau stud bolt berkekuatan tinggi dalam sistem tekanan tinggi dan suhu ekstrem. Berikut adalah beberapa grade nut yang umum digunakan dalam proyek migas:
- A194 Grade 2H: Grade nut ini terbuat dari baja karbon dengan perlakuan panas. Biasanya, 2H digunakan untuk sambungan bertekanan tinggi sehingga cocok untuk lingkungan suhu tinggi dan tekanan besar.
- A194 Grade 2HM: Mirip dengan 2H tetapi grade ini memiliki ketahanan lebih baik terhadap korosi. Umumnya, 2HM digunakan untuk aplikasi tekanan tinggi dengan paparan lingkungan korosif, seperti offshore.
- A194 Grade 4: Grade ini terbuat dari baja paduan, yang cocok untuk aplikasi dengan beban berat dan lingkungan bersuhu tinggi (withdrawn in 2017).
- A194 Grade 7: Mirip dengan 7M, namun dengan persyaratan kekerasan yang sedikit berbeda. Grade ini menawarkan kinerja yang sangat baik dalam aplikasi suhu tinggi dan tekanan tinggi.
- A194 Grade 7M: 7M terbuat dari baja paduan dengan kekuatan tarik tinggi, yang didesain untuk ketahanan terhadap suhu sangat rendah (cryogenic).
- A194 Grade 8: Grade ini memiliki ketahanan korosi yang baik. Biasanya digunakan pada aplikasi yang tidak terlalu ekstrem dibandingkan dengan yang membutuhkan 8M.
- A194 Grade 8M: Grade ini terbuat dari stainless steel 316 yang sangat tahan korosi. Biasanya, digunakan dalam lingkungan yang sangat korosif.
Baca juga: Hex Nut Vs Mur Biasa, Apa Perbedaannya dan Mana yang Lebih Baik?
Standar Bolt
ASTM A193 adalah standar untuk bolt berulir dari baja tahan panas, karbon, dan paduan, yang umumnya digunakan dalam sambungan flange, valve, fitting, dan pressure vessel. Beberapa grade yang relevan dalam proyek migas adalah:
- A193 Grade B7: Bolt baja paduan kromium-molibdenum yang dipadamkan dan ditempa, menawarkan kekuatan tarik dan yield yang tinggi. Ini adalah salah satu grade bolt yang paling umum digunakan dalam industri migas.
- A193 Grade B7M: Modifikasi dari B7 dengan persyaratan kekerasan yang lebih rendah dan pengujian yang lebih ketat, terutama untuk aplikasi di mana risiko stress corrosion cracking menjadi perhatian.
- A193 Grade B16: Bolt baja paduan molibdenum-vanadium dengan kekuatan yang sangat tinggi, dirancang untuk aplikasi suhu dan tekanan ekstrem.
- A193 Grade B8: Bolt baja tahan karat austenitic (AISI 304) yang diproses dengan karbid solution treatment. Menawarkan ketahanan korosi yang baik pada berbagai kondisi.
- A193 Grade B8M: Bolt baja tahan karat austenitic (AISI 316) yang diproses dengan karbid solution treatment. Memiliki ketahanan korosi yang superior, terutama terhadap korosi pitting dan crevice, sehingga ideal untuk lingkungan yang lebih agresif.
Baca juga: Tabel Ukuran Baut ASTM A193 B8: Cara Membaca dan Memilih yang Tepat
Standar Bolt untuk Suhu Rendah
Untuk proyek migas yang melibatkan suhu rendah, seperti LNG (Liquefied Natural Gas) atau lokasi bersalju, digunakan baut yang mengikuti standar ASTM A320, yang menjamin ketangguhan pada temperatur minus. Beberapa grade yang sering digunakan adalah:
- A320 Grade L7: Bolt baja paduan yang dipadamkan dan ditempa, dirancang untuk layanan suhu rendah. Memiliki kekuatan dan ketangguhan yang baik pada suhu ekstrem.
- A320 Grade L7M: Mirip dengan L7, namun dengan persyaratan kekerasan yang lebih rendah dan pengujian impak yang lebih ketat pada suhu rendah.
- A320 Grade L43: Bolt baja paduan nikel-kromium-molibdenum yang dipadamkan dan ditempa, menawarkan kekuatan dan ketangguhan yang lebih tinggi pada suhu rendah dibandingkan L7.
- A320 Grade B8: Varian baja tahan karat austenitic (AISI 304) yang diuji untuk ketangguhan pada suhu rendah.
- A320 Grade B8M: Varian baja tahan karat austenitic (AISI 316) yang diuji untuk ketangguhan pada suhu rendah.
Baca juga: Pentingnya Pemilihan Material yang Tepat untuk Stud Bolt dan Nut
Dalam memilih nut bolt untuk proyek migas, pastikan sudah memenuhi standar ASTM di atas, serta sudah disesuaikan dengan lingkungan operasional, baik dari segi suhu, tekanan, maupun medianya. Dengan menggunakan nut bolt yang sesuai standar, Anda tidak hanya menjamin keamanan instalasi, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan menghindari kerugian besar akibat kegagalan sambungan.
Bagi Anda yang sedang mencari nut bolt berkualitas tinggi dan sesuai standar industri, PT Karya Prima Manufaktur adalah pilihan yang tepat. Sebagai anak perusahaan dari PT Karya Prima Suplindo, perusahaan ini telah terbukti andal dalam memasok komponen perpipaan untuk industri migas, dan telah terverifikasi oleh Kementerian Perindustrian dalam hal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
PT Karya Prima Manufaktur menyediakan
hex nut yang dipasangkan dengan stud bolt threaded rod, dalam berbagai ukuran (½" hingga 3") serta pilihan lapisan seperti fluorocarbon, hot dip galvanized, dan zinc coating. Tersedia pula nut bolt dengan standar dan grade di atas, yang ideal untuk penggunaan di lingkungan ekstrem. Untuk informasi lebih lanjut atau pemesanan, Anda dapat menghubungi tim penjualan PT Karya Prima Manufaktur melalui email di
sales@karyaprimamanufaktur.co.id
atau telepon 0821-5160-3268. Dapatkan produk terbaik untuk mendukung kelancaran proyek industri Anda di PT Karya Prima Manufaktur!